Sabtu, 29 Januari 2011

Host : Posting Gambar


IDM 518B


Gbr01_GM


Gbr02_GM


Gbr03_GM


Gbr05_GM


Gbr06_GM


Gbr07_GM

Gbr08_GM

Gbr09_GM

Rabu, 01 Desember 2010

Seri 10 - Kejadian Biang Bang

Penulis : Rajendra Kartawiria
Sumber : http://quranic-quotient.blogspot.com/2008/09/kejadian-biang-bang.html


PEP mempunyai daya tarik dan daya dorong. Pada awalnya daya tarik jauh lebih kuat, namun dengan kemampatannya maka daya dorong PEP semakin besar dan semakin besar. Hingga pada suatu saat…Bang!, terjadi ledakan yang sangat dahsyat. Terjadi Biang Bang.

Biang Bang melempar semua kandungannya keluar, baik yang masih dalam bentuk zarah maupun yang berbentuk granular. Sebagian granular PEP yang belum masif juga terurai menjadi pasangan zarah.

Energi ledakan yang begitu besar menyebabkan hampir semua pasangan zarah terpisah. Energi itu menyebabkan materi dan anti materi bertumbukan dan saling melontar atau merenggang. Selanjutnya pasangan zarah terdorong oleh energi Biang Bang yang melempar keluar. Karena tidak saling mengikat, lontaran itu menyebabkan pasangan zarah terpisah jauh. Zarah anti-materi yang ‘lebih ringan’ terdorong lebih jauh keluar dibandingkan zarah materi yang ‘lebih berat’.

Granular PEP yang bermuatan ‘anti-materi’ juga terlempar lebih jauh dibanding Granular PEP bermuatan ‘materi’. Granular PEPyang sangat kecil dan juga Granular PEP besar yang tak-masif dan pecah akibat ledakan, akan terlempar menghasilkan beraneka benda ‘terbakar’ yang disebut bintang. Sehingga ledakan menghasilkan Granular PEP, bintang dan zarah.

Dengan demikian terbentuk dua kelompok alam, yaitu Alam Materi (hanya ada sedikit Anti-Materi) dan alam Anti-materi (hanya sedikit Materi). Alam Materi disebut Ard sedangkan alam Anti-Materi disebut sebagai Langit. Biang Bang merupakan ledakan dari PEP yang memisahkan Ard dan Langit

21:30. Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

Daya ledakan Biang Bang yang sangat kuat menyebabkan Lapisan Air menjadi terdesak. Sebagian Air masuk ke wilayah Biang Bang, bercampur dengan zarah dan granular PEP. Sebagian lagi mendesak Arasy dan rembes atau terserap ke wilayah Arasy seperti resapan kapiler



Seri 9 - Sesaat Sebelum Biang Bang

Penulis : Rajendra Kartawiria
Sumber : http://quranic-quotient.blogspot.com/2008/09/sesaat-sebelum-biang-bang.html


BoSZa terus berubah.

Zarah dan molekul pada LEB akan memadat hingga pada saat energi ETUW habis, lapisan ini mendingin membentuk benda padat yang ’menutup’ BosZA. Perumpamaannya seperti kulit bola yang terbuat dari baja. Lapisan LEB yang telah mengeras ini kita sebut saja sebagai lapisan Arasy

Zarah dan molekul pada LET akan terhisap semua ke dalam EBUW. Selanjutnya akan terus termampatkan dan membentuk bola putih kecil yang super-super massive dengan energi yang luar biasa. Kita sebut sebagai Pusat Energi Putih (PEP).
Energi tarik-dorong dalam PEP membuat zarah tertarik membentuk Granular PEP dengan berbagai ukuran mulai dari mikro hingga makro. Energi tarik dorong juga menyebabkan terjadinya tumbukan antar granular PEP secara terus menerus. Meskipun banyaknya materi dan anti-materi dalam satu granular berjumlah sama, namun tumbukan dan gesekan menyebabkan granular PEP menjadi 'bermuatan', yaitu granular PEP bermuatan 'materi' dan granular PEP bermuatan 'anti-materi'.
Sehingga secara keseluruhan Granular PEP mempunyai keragaman dimensi dari segi ukuran, muatan, energi dan waktu.
Proses pemampatan dengan energi tinggi ini, menyebabkan terbentuknya Paralelitas Waktu dan Ruang. Waktu dan Ruang akan terbagi dalam dua kelompok, yaitu Waktu-Ruang berkecepatan rendah/Lambat (WRL) dan Waktu-Ruang berkecepatan tinggi/Cepat (WRC). Kedua dimensi ini saling tersambungkan sehingga dalam Waktu yang sama dapat dijumpai dua Ruang yang berbeda dan dalam Ruang yang sama dapat dijumpai dua Waktu yang berbeda.
Dengan demikian zarah dan molekul pada LET juga akan terbagi kedalam kedua kelompok, yaitu pasangan zarah dan molekul yang berada pada WRL, dan pasangan zarah dan molekul yang berada di WRC.

Zarah dan molekul pada LOH sebagian besar akan membentuk molekul-molekul air (H2O)yang fleksibel dan resposnif. Fleksibilitas dan responsif ini menyebabkan LOH menjadi lapisan yang bersifat informatif dan komunikatif. Karena LET dan LEB memampat, maka LOH akan mengembang. LOH yang sudah membentuk air ini kita sebut saja sebagai lapisan Air.

Demikianlah kondisi sesaat sebelum terjadinya Biang Bang, yang dapat diilustrasikan sebagai berikut:



Senin, 29 November 2010

Seri 8 - Lapisan Bola Semesta Zarah :

Penulis : Rajendra Kartawiria
Sumber : http://quranic-quotient.blogspot.com/2008/09/lapisan-bola-semesta-zarah.html


Ketidakseimbangan energi menimbulkan dinamika dan membawa BoSZa pada fase kedua, dimana :

Konsentrasi energi di EBUW bersifat menarik dan memampatkan zarah yang ada di dekatnya. Karena terpusat, sifat EBUW bagaikan blackhole. Tetapi karena berawal dari kumpulan energi maka EBUW cenderung berwarna putih. Ide ini merupakan interpretasi ayat berikut :

21:104. (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami lah yang akan melaksanakannya.


Konsentrasi energi di ETUW bersifat menarik dan membakar zarah yang ada di dekatnya. Karena terletak menyebar, sifat ETUW jadi seperti wajan penggorengan yang panas.

Kombinasi kedua konsentrasi energi tersebut menyebabkan BoSZa terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu;

  1. Lapisan zarah bagian luar BoSZa yang masuk ke dalam jangkauan pembakaran ETUW. Zarah bagian luar ini akan cenderung membentuk molekul yang keras dan membentuk lapisan kerak zarah. Kita sebut saja LET (Lapisan ETUW).
  2. Lapisan zarah di bagian dalam dan berada dalam jangkauan hisapan EBUW. Zarah bagian dalam ini cenderung membentuk molekul yang ringan seperti asap. Namun zarah yang sudah terhisap EBUW membentuk molekul yang super masive. Kita sebut sebagai LEB (Lapisan EBUW)
  3. Sedangkan zarah yang diluar jangkauan EBUW dan ETUW berada dalam kondisi yang lebih dingin sehingga melanjutkan proses sendiri. Dengan energi yang ada, zarah yang berdekatan dengan LET akan cenderung membentuk molekul sederhana unsur Hidrogen (H). Sedangkan zarah yang lebih dekat ke LEB akan cenderung membentuk molekul sederhana Oksigen (O). Kita sebut LOH (Lapisan Oksigen-Hidrogen)

Gambaran BoSza pada fase kedua terlihat sebagai berikut :




Minggu, 28 November 2010

Seri 7 - Ubah Wujud :

Penulis : Rajendra Kartawiria
Sumber : http://quranic-quotient.blogspot.com/2008/09/ubah-wujud.html


Allah Yang Maha Awal adalah Maha Esa. Allah Yang Maha Esa adalah Maha Kuasa. Apabila Dia berkehendak, maka pasti terwujud.

2:117. Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia.

Allah berkehendak menciptakan alam semesta, maka terciptalah ia.
Pertanyaannya adalah, bagaimana awal penciptaan alam semesta ?

Berputar kepalaku membayangkan kejadian awal penciptaan alam semesta ini.
Kalau pada awalnya hanya ada Allah, lalu darimana asal ”bahan” untuk menciptakan alam semesta ?
Andai ”bahan” itu tadinya tidak ada, lalu tercipta alam semesta dengan dimensi ruang dan waktu. Timbul pertanyaan dalam benakku; apakah Dzat Allah ”kalah dan terdesak” oleh waktu dan ruang alam semesta ?

Menurutku, tidak mungkin Dzat Tuhanku ”terdesak” oleh alam semesta. Menurutku juga tidak ”bahan” lain selain Dzat Allah. Berdasarkan inilah aku memunculkan teori Ubah Wujud ©, dimana penciptaan alam semesta bermula dengan terjadinya perubahan wujud sebagian kecil Dzat Allah.

Proses Ubah Wujud ini begitu dahsyat, yang menghasilkan:
Pelepasan Energi Ubah Wujud
Terbentuknya Dimensi Waktu dan Dimensi Ruang
Pasangan Zarah. Zarah adalah ukuran partikel terkecil. Pasangan zarah terdiri dari zarah materi dan zarah anti-materi

Pertama kali tercipta sepasang zarah dengan dimensi waktu-ruang dan energi yang melekat padanya. Kemudian dalam waktu sekejap terjadi proses Ubah Wujud yang menghasilkan pasangan zarah yang berlimpah yang memenuhi ruang bola semesta. Sehingga terbentuklah Bola Semesta Zarah (BoSZa) ©.

Walaupun terjadi dalam sekejap, namun cukup untuk membuat perbedaan besaran energi di dalam BoSZa.
Energi terbesar terkonsentrasi di pusat BoSZa, dimana terjadi pelepasan Energi Pembuka Proses Ubah Wujud (EBUW) © untuk menghasilkan pasangan zarah yang pertama.
Energi terbesar berikutnya merupakan Energi Penutup Proses Ubah Wujud (ETUW) © yang digunakan untuk menghasilkan pasangan-pasangan zarah terakhir, dan berada dibagian luar BoSZa yang bersinggungan dengan Dzat Allah.
Sedangkan energi Proses Ubah Wujud lainnya tersebar di seluruh BoSZa

Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun
Sesungguhnya (berasal) dari Allah dan sesungguhnya kepada Nya akan kembali

Berikut gambaran BoSZa diawal penciptaan alam semesta



Sabtu, 27 November 2010

Eri 6 - Otak Alam Semesta

Penulis : Rajendra Kartawiria
Sumber : http://quranic-quotient.blogspot.com/2008/09/otak-alam-semesta.html


Allah Yang Maha Awal adalah Maha Esa. Allah Yang Maha Esa adalah Maha Kuasa. Apabila Dia berkehendak, maka pasti terwujud.

Allah berkehendak untuk menciptakan alam semesta. Sebelum memulai penciptaan, maka pertama-tama, diciptakan LohMahfuz. Allah menuangkan rancangan atau "blue print" penciptaan alam semesta dalam kitab LohMahfuz. LohMahfuz adalah semacam "Otak Alam Semesta", yang mempunyai fungsi :
  1. berisi ketentuan, ketetapan dan hukum alam. Sebagai acuan kepatuhan alam semesta atas segala bentuk dinamikanya
  2. Merupakan 'database' yang mencatat dan menyimpan data kejadian-kejadian di alam semesta
  3. pusat 'kreatifitas' dalam menciptakan bentuk atau makhluk baru sesuai dengan hukum alam yang berlaku

6:59. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).

7:37. Maka siapakah yang lebih lalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lohmahfuz); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.

10:61. Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun sebesar zarah (atom) di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).

11:6. Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).

13:39. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Umulkitab (Lohmahfuz).

17:58. Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lohmahfuz).

21:105. Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lohmahfuz, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.

22:70. Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lohmahfuz) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.

27:75. Tiada sesuatu pun yang gaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).

34:3. Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang mengetahui yang gaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya seberat zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lohmahfuz)",

35:11. Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lohmahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.

36:12. Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lohmahfuz).

43:4. Dan sesungguhnya Al Qur'an itu dalam induk Al Kitab (Lohmahfuz) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.


56:77. sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia,

56:78. pada kitab yang terpelihara (Lohmahfuz),

57:22. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.


85:21. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur'an yang mulia,

85:22. yang (tersimpan) dalam Lohmahfuz.


Seri 5 - Maha Awal

Penulis : Rajendra Kartawiria
Sumber : http://quranic-quotient.blogspot.com/2008/09/maha-awal.html


Dari teori dasar qrk, aku coba menyusun puzzle penciptaan alam semesta.
Bagaimanakah awal penciptaan alam semesta ?
Apa yang terjadi sebelum Biang Bang ?
Bagaimana bisa membentuk tatanan Bola Semesta seperti sekarang ?
Kemana arah perjalanan Bola Semesta di masa depan ?

Untuk menyusun puzzlenya, aku mulai dari depan, dari proses awal penciptaan alam semesta.

Yang Maha Awal adalah Allah. Jadi pada awalnya, tidak ada apa-apa kecuali Allah. Tidak ada setitik, separtikel, sekecil zarah pun bagian dari alam semesta ini, yang ada pada awalnya.

Jadi pada awalnya alam semesta ini TIDAK ADA.
Yang ada hanyalah DZAT ALLAH