Rabu, 01 Desember 2010

Seri 10 - Kejadian Biang Bang

Penulis : Rajendra Kartawiria
Sumber : http://quranic-quotient.blogspot.com/2008/09/kejadian-biang-bang.html


PEP mempunyai daya tarik dan daya dorong. Pada awalnya daya tarik jauh lebih kuat, namun dengan kemampatannya maka daya dorong PEP semakin besar dan semakin besar. Hingga pada suatu saat…Bang!, terjadi ledakan yang sangat dahsyat. Terjadi Biang Bang.

Biang Bang melempar semua kandungannya keluar, baik yang masih dalam bentuk zarah maupun yang berbentuk granular. Sebagian granular PEP yang belum masif juga terurai menjadi pasangan zarah.

Energi ledakan yang begitu besar menyebabkan hampir semua pasangan zarah terpisah. Energi itu menyebabkan materi dan anti materi bertumbukan dan saling melontar atau merenggang. Selanjutnya pasangan zarah terdorong oleh energi Biang Bang yang melempar keluar. Karena tidak saling mengikat, lontaran itu menyebabkan pasangan zarah terpisah jauh. Zarah anti-materi yang ‘lebih ringan’ terdorong lebih jauh keluar dibandingkan zarah materi yang ‘lebih berat’.

Granular PEP yang bermuatan ‘anti-materi’ juga terlempar lebih jauh dibanding Granular PEP bermuatan ‘materi’. Granular PEPyang sangat kecil dan juga Granular PEP besar yang tak-masif dan pecah akibat ledakan, akan terlempar menghasilkan beraneka benda ‘terbakar’ yang disebut bintang. Sehingga ledakan menghasilkan Granular PEP, bintang dan zarah.

Dengan demikian terbentuk dua kelompok alam, yaitu Alam Materi (hanya ada sedikit Anti-Materi) dan alam Anti-materi (hanya sedikit Materi). Alam Materi disebut Ard sedangkan alam Anti-Materi disebut sebagai Langit. Biang Bang merupakan ledakan dari PEP yang memisahkan Ard dan Langit

21:30. Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

Daya ledakan Biang Bang yang sangat kuat menyebabkan Lapisan Air menjadi terdesak. Sebagian Air masuk ke wilayah Biang Bang, bercampur dengan zarah dan granular PEP. Sebagian lagi mendesak Arasy dan rembes atau terserap ke wilayah Arasy seperti resapan kapiler



Seri 9 - Sesaat Sebelum Biang Bang

Penulis : Rajendra Kartawiria
Sumber : http://quranic-quotient.blogspot.com/2008/09/sesaat-sebelum-biang-bang.html


BoSZa terus berubah.

Zarah dan molekul pada LEB akan memadat hingga pada saat energi ETUW habis, lapisan ini mendingin membentuk benda padat yang ’menutup’ BosZA. Perumpamaannya seperti kulit bola yang terbuat dari baja. Lapisan LEB yang telah mengeras ini kita sebut saja sebagai lapisan Arasy

Zarah dan molekul pada LET akan terhisap semua ke dalam EBUW. Selanjutnya akan terus termampatkan dan membentuk bola putih kecil yang super-super massive dengan energi yang luar biasa. Kita sebut sebagai Pusat Energi Putih (PEP).
Energi tarik-dorong dalam PEP membuat zarah tertarik membentuk Granular PEP dengan berbagai ukuran mulai dari mikro hingga makro. Energi tarik dorong juga menyebabkan terjadinya tumbukan antar granular PEP secara terus menerus. Meskipun banyaknya materi dan anti-materi dalam satu granular berjumlah sama, namun tumbukan dan gesekan menyebabkan granular PEP menjadi 'bermuatan', yaitu granular PEP bermuatan 'materi' dan granular PEP bermuatan 'anti-materi'.
Sehingga secara keseluruhan Granular PEP mempunyai keragaman dimensi dari segi ukuran, muatan, energi dan waktu.
Proses pemampatan dengan energi tinggi ini, menyebabkan terbentuknya Paralelitas Waktu dan Ruang. Waktu dan Ruang akan terbagi dalam dua kelompok, yaitu Waktu-Ruang berkecepatan rendah/Lambat (WRL) dan Waktu-Ruang berkecepatan tinggi/Cepat (WRC). Kedua dimensi ini saling tersambungkan sehingga dalam Waktu yang sama dapat dijumpai dua Ruang yang berbeda dan dalam Ruang yang sama dapat dijumpai dua Waktu yang berbeda.
Dengan demikian zarah dan molekul pada LET juga akan terbagi kedalam kedua kelompok, yaitu pasangan zarah dan molekul yang berada pada WRL, dan pasangan zarah dan molekul yang berada di WRC.

Zarah dan molekul pada LOH sebagian besar akan membentuk molekul-molekul air (H2O)yang fleksibel dan resposnif. Fleksibilitas dan responsif ini menyebabkan LOH menjadi lapisan yang bersifat informatif dan komunikatif. Karena LET dan LEB memampat, maka LOH akan mengembang. LOH yang sudah membentuk air ini kita sebut saja sebagai lapisan Air.

Demikianlah kondisi sesaat sebelum terjadinya Biang Bang, yang dapat diilustrasikan sebagai berikut: